Bonus Peraih Medali PON Tak Kunjung Cair, Atlet Bakal Hengkang Dari Maluku…???

Olahraga125 Dilihat

Ambon, BM – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) tahun kemarin, menempatkan kontingen Maluku di peringkat 31 dari 38 Provinsi dengan meraih 2 medali emas, 3 perak dan 8 perunggu.

Tentu hal ini sempat menjadi perhatian publik Maluku dikarenakan prestasi Maluku pada event empat tahunan kali ini menurun 10 peringkat dari hasil PON XX Papua, yang mana Provinsi Maluku berada di peringkat 21 dengan perolehan 5 medali emas, 4 perak dan 6 perunggu.

Akan tetapi yang lebih parahnya lagi, para atlet peraih medali pada PON XXI Aceh – Sumut, hingga saat ini belum menerima bonus dari medali yang mereka dapat.

Kepada media ini, salah satu atlet yang meminta namanya tidak dipublikasi mengungkapkan keluh kesahnya saat berbincang-bincang dengan media ini, Minggu (06/04/2025).

Menurutnya, provinsi lain yang atletnya meraih medali pada PON Aceh-Sumut, sudah mendapat bonus sebagai bentuk penghargaan atas jerih payah mereka mengharumkan nama daerahnya.
“Koq kita di Maluku sampai hari ini belum ada kejelasan kapan bonus itu diberikan,” ungkap salah satu atlet peraih medali pada PON XXI Aceh-Sumut.

Atlet tersebut juga mendapatkan dua informasi berbeda terkait kejelasan bonus peraih medali pada PON XXI tahun 2024 kemarin.

“Jika Dispora Provinsi Maluku sudah mengusulkan bonus peraih medali PON kemarin ke Pemerintah Provinsi Maluku, berarti itu wajar-wajar saja. Namun jika persoalan bonus baru akan dibahas dalam Rakerprov KONI Maluku, itu namanya konyol, karena selama saya jadi atlet Maluku, belum pernah menemukan pemberian bonus akan dibahas dulu di Rakerprov,” ungkapnya.

Pada prinsipinya, lanjut sang atlet, yang dipertanyakan adalah bonus itu ada atau tidak. Jika ada, kapan realisasinya.

Menurut atlet tersebut, belum adanya kejelasan terkait besaran dan kapan direalisasikan bonus peraih medali, tentu akan menjadi “bom waktu” untuk prestasi olahraga Maluku kedepannya.
Hal ini, lanjut atlet tersebut, dikarenakan sudah pasti ada beberapa atlet yang “dilirik” Provinsi lain untuk nantinya membela daerah mereka pada PON XXII tahun 2028 di Nusa Tenggara Barat.

Apalagi jika ditambah dengan tidak adanya jaminan kesejahteraan berupa pekerjaan tetap bagi para peraih medali di PON, maka hal ini akan menjadi penyebab utama seorang atlet memilih hengkang untuk membela daerah lain.

“Kaka (wartawan) pasti tahu, jika daerah lain pasti akan melirik atlet-atlet potensial yang kemarin meraih medali untuk nantinya membela daerah mereka pada PON berikutnya. Jika jaminan kesejahteraan berupa pekerjaan tidak ada dan ditambah bonus peraih medali belum jelas, maka ini pasti akan jadi bom waktu untuk prestasi olahraga Maluku, karena atlet dipastikan akan tergiur tawaran daerah lain yang lebih menjanjikan, dimana sudah ada buktinya atlet yang dulu masuk squat kontingen Maluku, kini telah menjadi kontingen daerah lain,” bebernya.

Atlet tersebut juga membeberkan, bahwa dirinya juga sudah ditawari untuk pindah memperkuat provinsi lain.

“Saya tidak mau menyebutkan nama provinsi itu, tapi yang pasti mereka masuk 10 besar peringkat PON XXI kemarin. Tetapi saya masih punya hati untuk membela daerah saya sendiri. Untuk itu hargailah jerih payah kami,” tandasnya.

Tak sampai itu, Ia juga membeberkan adanya informasi yang didapat, bahwa selain dirinya, ada juga atlet dari cabang olahraga lain yang sudah didekati untuk pindah memperkuat provinsi lain pada PON tahun 2028 mendatang.

“Kalau saya tidak salah dengar, ada atlet cabang olahraga dayung yang kemarin sudah didekati untuk memperkuat provinsi lain saat masuk Pelatnas Dayung Rowing tahun 2024 di Jawa Barat. Jika hal ini sampai terjadi, lanjut sang atlet, maka prestasi dayung Maluku pada PON XXII tahun 2028 dan peringkat Maluku akan terperosot lagi,” katanya.

Hal ini, lanjutnya, dikarenakan selain menjadi tempat untuk pemusatan latihan dengan skala besar, Pelatnas juga dijadikan tempat untuk melirik atlet potensial yang nantinya akan dilakukan pendekatan agar atlet tersebut mau membela daerah mereka.

“Atlet yang masuk Pelatnas pasti akan dilirik oleh utusan daerah lain. Nah kalau sudah masuk target, pasti akan ada tawaran. Kalau sampai ada kata deal, maka siapa yang salah?,” sahutnya.

Untuk itu ia meminta para pemangku kepentingan di KONI Provinsi Maluku agar dapat mempresure bonus ini untuk segera direalisasi agar menjadi motivasi bagi para atlet untuk tetap mencintai daerahnya sendiri. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *