oleh

Widya Pratiwi MI Buka Pelarihan Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan di SBT

Bula, BM – Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail (MI), Kamis (16/06/2022) membuka secara resmi Pelatihan Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), yang dipusatkan di ruang Serbaguna Hotel Mutiara, Kota Bula.

Pelatihan yang digelar oleh Bidang PBP2HP Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku itu, diikuti sebanyak 30 peserta yang didominasi ibu-ibu, guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam melakukan diversifikasi produk hasil perikanan untuk membangun ekonomi keluarga.

Dalam kesempatan itu, Widya Pratiwi MI mengatakan, Maluku merupakan provinsi kepulauan yang memiliki luas wilayah 712.469,65 km2 yang terdiri dari luas lautan 658.294,69 km2 (92,4%) dan luas daratan 54.184km2 (7,60%) dengan potensi sumber daya ikan sebesar 4,6 juta ton per tahun atau 36,7% dari potensi nasional pada ketiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yaitu WPP 714 (Laut Banda), WPP 715 (Laut Seram, Teluk Tomini), dan WPP 718 (Laut Arafura). Selain itu, Provinsi Maluku juga memiliki potensi lahan untuk pengembangan budidaya perikanan dilaut seluas 183.000 Hektar.

Besarnya potensi yang dimiliki tersebut, sebut isteri dari Gubernur Murad Ismail, tidak akan mencapai maksimal jika tidak diimbangi dengan pelatihan dan pendampingan mengenai teknik pengolahan produk perikanan, karena dengan teknik pengolahan yang baik dan benar tentu saja akan berpengaruh terhadap respon pasar.

Tidak hanya itu, menurutnya, pengembangan hasil olahan perikanan tidak hanya memperhatikan rasa atau minat dari konsumen, tetapi juga mutu dan gizi yang terkandung didalamnya, sehingga tak jarang bahwa produk yang dideversifikasikan memiliki value added atau nilai tambah pada produk olahannya, sehingga dalam melakukan inovasi pengolahan hasil perikanan, para pelaku usaha dituntut agar memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan agar produk olahannya diterima dan dapat dipasarkan secara luas.

Bahkan, lanjutnya, untuk mencapai pasar yang lebih luas dan mendapatkan kepercayaan konsumen, para pengolah harus memiliki izin dan sertifikat pengolahan serta harus memperhatikan kemasan yang digunakan.

“Untuk itu, saya memberikan apresiasi kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku yang pada hari ini melakukan kegiatan Pelatihan Diversifikasi Produk Hasil Perikanan. Kegiatan ini sangat strategis dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengolah hasil perikanan dalam melakukan diversifikasi produk hasil perikanan,” ujarnya.

Widya menambahkan, Program pelatihan yang digelar DKP saat ini, sangat mendukung Visi Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Tahun 2019-2024 yakni, Maluku yang terkelola Secara Jujur, Bersih dan Melayani, Terjamin Dalam Kesejahteraan dan Berdaulat atas Gugus Kepulauan, serta Misi ke 6 yaitu Mewujudkan sumberdaya manusia (SDM) yang profesional, kreatif, mandiri dan berprestasi.

Dikatakannya, peningkatan SDM khususnya bagi pelaku utama kelautan dan perikanan merupakan salah satu program dalam mendukung Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional, sehingga pemanfaatan sumberdaya ikan dapat berkelanjutan dan memberikan dampak ekonomi yang tinggi.

“Akhirnya, harapan saya, semoga melalui pelatihan ini kita dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam menganekaragamkan produk-produk olahan hasil perikanan yang bernilai tambah dan memiliki daya saing sehingga dapat meningkatkan minat konsumsi masyarakat terhadap ikan dan yang terutama dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga,” tandasnya.

Sebagai informasi, narasumber dalam kegiatan pelatihan ini adalah Instruktur Madya Bidang Pengolahan Hasil Perikanan dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Ambon yang merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Olahan yang akan dilatih berupa :  Tuna Asap Cair , Siomay Ikan, Kaki Naga  dan  Keripik Ikan.

Sedangkan peserta pelatihan adalah kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan yang merupakan isteri para nelayan, dimana para peserta ini setelah mengikuti pelatihan juga akan terus didampingi oleh penyuluh perikanan, sehingga ilmu yang didapat, bisa dipraktekan sekaligus juga dapat berbagi ilmu dengan ibu – ibu yang ada dilingkungan sekitarnya. (KRI)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *