oleh

Gandeng BKSDA Maluku, Pertamina Regional Pamalu Lestarikan Satwa Endemik di Tulehu

Jayapura, BM – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku (Pamalu) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Aviation Fuel Terminal (AFT) Pattimura, bekerjasama dengan Balai Konserfasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku melepasliarkan Satwa Endemik di Kaki Gunung Salahutu, Negeri Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (17/01/2025).

“Saat ini kami melepasliarkan satwa endemik seperti Burung Nuri Bayan, Nuri Maluku, Ular Sanca Kembang dan Ular Boa Pohon yang merupakan agenda program CSR Pertamina bersama BKSDA Maluku,” kata Ahmad Hidayat selaku AFT Manager Pertamina Pattimura.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) serta Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Konservasi Fauna sebagai bentuk kepedulian dan pelestarian terhadap keanekaragaman hayati yang ada di sekitar wilayah operasi Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, khususnya AFT Pattimura Ambon.

“Perlu dipahami eksistensi keanekaragaman hayati satwa Indonesia adalah tanggung jawab kita semua untuk menjaga mereka tetap lestari sampai ke anak dan cucu kita nantinya,” ujar Ahmad.

Sementara itu, Kepala BKSDA Maluku, Danny Pattipeilohy mengatakan, pelepasliaran satwa endemik adalah membangun kesadaran masyarakat tentang konservasi satwa yang dilindungi.

“Satwa yang dilepasliarkan tersebut, adalah hasil sitaan atau temuan maupun translokasi dan penyerahan, yang dijalani melalui proses karantina dan rehabilitasi, dimana BKSDA Maluku bersama Pertamina melalui program CSR ingin membangun kesadaran masyarakat terhadap upaya pemanfaatan konservasi jenis satwa yang dilindungi melalui kegiatan kali ini,” pungkas Danny.

Melalui program CSR, sekitar 400 satwa endemik dengan berbagai jenis burung, reptile dan malalia, telah dilepasluarkan AFT Pertamina Pattimura bersama BKSDA Maluku sepanjang tahun 2024 kemarin.

Secara terpisah, Pjs. Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Edi Mangun mengatakan, pelestarian keanekaragaman hayati merupakan salah satu wujud perusahaan dalam mendukung Environment, Social, Governance (ESG) yang dijalankan Pertamina.

“Perlu diketahui, program CSR yang dilakukan Pertamina adalah sebuah bentuk kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan atau yang biasa dikenal SDG’s pada poin 13 mengenai Penanganan Perubahan Iklim dan poin 15 tentang Menjaga Ekosistem Daratan serta poin 17, kemitraan untuk mencapai tujuan,” imbuh Edi.

Melalui upaya ini, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, tetap berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

“Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina,” ujarnya. (RED)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *