Ambon, BM – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Ambon, Hanfry Silooy menilai, pernyataan Ketua Bidang PTKP Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Ambon, Poyo Sohilauw, pada salah satu media online di Maluku yang dipublish pada Minggu (19/06/20220, dengan judul “Tiga Tahun Berlalu, Murad-Orno Gagal Pimpin Maluku, terkesan “ngaur” dan asal-asalan.
“Saya menilai, karena kurang update informasi, makanya pernyataan saudara Poyo Sohilauw pada salah satu media online di Maluku yang dipublish pada minggu (19/06/2022) tersebut, menurut saya terkesan ngaur dan asal-asalan,” kata Hanfry Silooy kepada BUMIMALUKU.COM, Rabu (22/06/2022).
Menurut Hanfry, indikator gagal atau berhasilnya pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, tidak bisa atau belum bisa dinilai pada saat keduanya masih memimpin daerah ini.
“Perlu saudara Poyo Sohilauw ketahui, kepemimpinan atau pemerintahan Pak Murad dan Pak Orno itu, dalam masa periodesasi, dimana satu periode kepemimpinan, waktunya lima tahun. Ini baru tiga tahun saja sudah bisa bilang kepemimpinan mereka gagal. Itukan aneh namanya,” ungkap Hanfry.
Yang berikut, lanjut Hanfry, jika Ketua PTKP HMI Cabang Ambon itu menilai bahwa belum melihat satupun program unggulan yang menjadi visi-misi pasangan dengan jargon BAILEO itu direrealisasi, maka yang bersangkutan dapat dikatakan minim informasi.
Pasalnya, pada Selasa (21/06/2022), Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI dan RRI Ambon, telah menyiarkan dialog publik secara langsung, dengan tema “Tiga Tahun Kinerja Pemerintah Daerah Maluku dibawah Kepemimpinan Murad Ismail dan Barnabas Orno”, yang digagal Dinas Komunikasi dan Informasi (Komimfo) Provinsi Maluku.
Dalam dialog publik tersebut, lanjutnya, yang bertindak sebagai narasumber adalah Ketua Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGPP) Maluku, Hadi Basalamah dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Maluku, Anthon Lailossa.
“Diaolognya itu Selasa (21/06/2022), dan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan RRI jam 5 sore, dimana narasumber pada dialog publik tersebut adalah Pak Hadi Basalamah dan Pak Anthon Lailossa, dimana kedua narasumber tersebut menyampaikan semua capaian kinerja pemerintah daerah dibawah pimpinan Pak Murad Ismail dan Pak Barnabas Orno, berdasar data dan bukan asal ngomong,” bebernya.
“Saya nonton koq dialog publiknya. Disitu Pak Anthon Lailossa yang adalah Kepala Bappeda Provinsi Maluku menyampaikan langkah-langlah yang dilakukan Pak Murad dan Pak Orno selama ini, seperti pelayanan dasar terus dilakukan. Bahkan, indikator pembangunan tiga tahun terakhir sudah melampaui target pada tahun 2024 mendatang, dimana hal itu akan tetap kita jalankan, sementara berbagai program terobosan maupun inovasi yang sedang berjalan, juga akan dipercepat. Tidak hanya itu, program ekonomi seperti komuditas unggulan baik itu pengembangan industri kecil, menengah, serta program pemerintahan untuk menjaga stabilitas daerah, akan terus didorong,” jelasnya.
Hanfry mengatakan, pada dialog publik tersebut, Kepala Bappeda Provinsi Maluku, Anthon Lailossa juga memaparkan, walaupun pemerintahan Murad Ismail dan Barnabas Orno dalam kurun waktu kurang tiga tahun terakhir, banyak menghadapi kendala seperti gempa bumi dan pandemi Covid-19, namun, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat, angka kemiskinan dan pengangguran dapat diturunkan. Begitu juga dengan peningkatan kualitas di sektor pendidikan dan kesehatan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
“Sementara narasumber Ketua TGPP Maluku, Pak Hadi Basalamah, pada dialog publik tersebut menyampaikan, pemerintahan Pak Murad dan Pak Orno sangat inovatif dan banyak terobosan serta peningkatan kualitas birokrasi,” ungkap Hanfry.
Menurutnya, jika dibandikan dengan kepemimpinan sebelumnya, yakni saat Said Assagaf dan Zeth Sahubura memimpin Maluku, pemerintahaannya tidak inovatif. Namun ketika dipimpin Gubernur Murad Ismail dan Wakil Gubernur Barnabas Orno, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengakui kalau ada peningkatan budaya inovatif di Pemerintah Provinsi Maluku.
“Itu diakui oleh Kemendagri,” tandasnya.
Hanfry juga mengatakan, dirinya merasa bangga ketika Ketua TGPP Maluku, Hadi Basalamah pada dialog publik tersebut menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi Maluku mendapat penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2021, dikarenakan Provinsi Maluku berada pada urutan ke 29 dan masuk pada kategori inovatif (skor 32,66) di atas Provinsi DI Yogyakarta yang berada pada urutan 30 dengan skor 30,41.
“Masih banyak lagi yang dipaparkan kedua narasumber tersebut. Saya bangga dengan capaian dan inovasi Pemerintah Provinsi Maluku dibawah pimpinan Murad Ismail dan Barnabas Orno, dimana kedua narasumber tersebut memaparkan capaian-capaian kinerja pemerintah berdasarkan data,” pungkasnya. (KRI)
Komentar