Ambon, BM – Penjabat Sekda Maluku, Sadali le membuka secara resmi Rapat Koordinasi (Rakor) Pembenihan dan Perlindungan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Ambon, yang berlangsung Jumat (25/03/2022) di The Natsepa Hotel.
Dalam sambutannya, Sadali mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menyampaikan apresiasinya kepada Kelapa BBPPTP Ambon, sebagai tuan rumah pelaksanaan rakor ini.
“Ucapan terima kasih yang sama juga saya sampaikan kepada Kementerian Pertanian RI, sebagai penyelenggaraan rakor ini,” kata Sadali.
Menurutnya, rakor ini merupakan langkah strategis untuk membangun sinergi pembangunan perkebunan di wilayah timur Indonesia, yang meliputi Sulawesi, Maluku dan Papua, guna meningkatkan nilai tambah dan saya saing produk dalam rangka mempercepat proses perekonomian nasional.
“Sektor pertanian merupakan penyumbang PBB yang cukup besar, terutama sub sektor perkebunan pada triwulan 2 tahun 2021 lebih tinggi dari sub sektor lainnya yakni sebesar 4,06 persen YOY,” ungkap Sadali.
Seiring dengan membaiknya ekonomi global akibat pandemi covid 19 saat ini, lanjut Sadali, permintaan produk perkebunan seperti kakao, karet, cengkeh dan tembakau serta permintaan luar negeri untuk kelapa sawit CPO terus meningkat.
“Dampak dari meningkatnya permintaan CPO, adalah terjadinya kelangkaan minyak goreng di Indonesia. Hal ini akibat dari meningkatnya CPO di pasar global, sementara supply dalam negeri terbatas,” pungkasnya.
Lebih jauh dikatakannya, kontribusi petani perkebunan merupakan ujung tombak untuk menghasilkan produk perkebunan yang berkualitas.
Namun hal ini, kata Sadali, masih terkendala dengan menurunya produktivitas akibat tanaman tua, serta terserat OPT, disamping kesulitan untuk mendapatkan benih unggul dan permasalahan lain yang secara langsung berdampak terhadap komoditas perkebunan.
“Mencermati hal tersebut, maka kita harus melakukan langkah-langkah konsumtif dan komprehensif dalam kerjasama dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk mengembangkan dan meningkatkan komoditas perkebunan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah terhadap perekonomian nasional,” ujarnya. (KRI)
Komentar