Langgur, BM – Bupati Maluku Tenggara (Malra), M. Thaher Hanubun, memberikan apresiasi atas diselenggarakannya Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pertanian se-Provinsi Maluku, yang digelar dari tanggal 15-16 Maret 2022, di Langgur.
“Hari ini, kita bersama-sama kumpul dalam pelaksanaan Forum Pertanian se-Provinsi Maluku. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Malra yang dipercayakan sebagai tuan rumah digelarnya forum ini,” kata Bupati.
Ia menuturkan, berdasarkan pengalaman yang ada, tentunya hal ini mengajarkan tentang arti penting dan strategisnya sektor pertanian dalam menopang kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang bekerja sehari-hari disektor pertanian.
Ditambahkannya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, juga memiliki potensi yang besar di sektor pertanian dan perkebunan, karena itu sejarah mencatat kekayaan alam Maluku pada masanya menjadi sebutkan bangsa kolonial.
“Hal itu sekaligus menunjukkan betapa bernilainya Maluku dengan hasil bumi yang dimiliki, sehingga tugas kita bersama saat ini untuk membangkitkan kembali kejayaan Bani raja-raja melalui optimalisasi pengelolaan sumber daya alam di Provinsi Maluku,” paparnya
Bupati Malra juga menyampaikan ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, yakni terkait mengenai regulasi yang sudah ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) nomor 18 tahun 2020 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2020 hingga 2024 sudah mengakomodir pengembangan komoditi kelapa di Pulau Kei Besar, namun hingga saat ini, belum ada intervensi dan realisasi.
Lebih jauh dikatakannya, berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) Pertanian RI nomor 42 tahun 2018, Kabupaten Malra ditetapkan sebagai kawasan pengembanhan bawang merah, cabe rawit merah dan kelapa, namun belum ada intervensi yang benar-benar signifikan.
“Hal-hal seperti inilah yang harus dapat dijawab oleh teman-teman di bidang pertanian,” pungkasnya.
Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi kebutuhan Kabupaten Malra seperti, potensi tanaman kelapa di Pulau Kei Besar ternyata tidak dapat diperhatikan.
Selain itu, hultikultura pada klaster penhembanhan di Pulau Kecil juga memiliki potensi yang cukup baik, dimana apabila dibarengi dengan sentuhan teknologi, maka produksi dan produktivitas akan meningkan.
Tidak hanya itu, Bupati Malra juga mengatakan, terkait potensi peternakan di daerahnya, juga belum benar-benar dikembangkan secara optimal, khususnya untuk sapi dan kambing yang potensial, dimana masyarakat cukup beslrat untuk menjalankan usaha peternakan.
“Kiranya dengan diselenggarakan forum ini, akan ada perhatian dan dukungan yang diberikan untuk pengembangan peternakan di Malra,” terangnya. (KRI)
Komentar