Ambon, BM – Enam utusan dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Maluku mengikuti Sosialisasi dan Edukasi Anti-Doping, yang dilaksanakan Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) yang bekerjasama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat maupun Provinsi Maluku.
Keenam utusan Pengprov PODSI Maluku yang mengikuti sosialisasi dan edukasi yang diselenggarakan Rabu (30/10/2024) di Ballroom Hotel Santika Ambon, terdiri dari 1 pelatih, Femy Batuwael dan 5 atlet, Erwin Julian Tamaela, Elsa Luturmas, Susana R. Salamahu, Vanessa Batuwael dan Corneles Souisa.
Demikian diungkapkan Ketua Umum Pengprov PODSI Maluku, M. Ulwan Talaohu, ST. MT, ketika dikonfirmasi BUMIMALUKU.com melalui telepon selulernya.
Pria yang akrab disapa Ulwan ini juga memberikan apresiasinya kepada IADO dan KONI Pusat maupun Provinsi Maluku atas terselenggaranya sosialisasi dan edukasi Anti-Doping yang pertama kalinya dilaksanakan di Provinsi Maluku.
“Kegiatan sosialisasi ini sangat penting bagi semua insan olahrag di Maluku, dikarenakan tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para peserta tentang bahaya doping, sehingga para atlet maupun pelatih lebih berhati-hati dalam menggunakan obat-obatan,” kata Ulwan yang saat ini menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja (Kasatker) PJN I BPJN Maluku Utara.
Tak hanya itu, Ulwan juga Ketua Harian Pengurus Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA-UNHAS) Wilayah Maluku berkata, penggunaan doping merupakan tindakan yang tidak sprotif dalam dunia olahraga, dikarenakan memiliki dampak negatif bagi para penggunanya.
“Oleh karena itu, Pengprov PODSI Maluku juga akan mengkampanyekan anti doping terhadap atlet, pelatih maupun pengurusnya,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia Provinsi Maluku.
Ulwan berharap, usai mengikuti sosialisasi dan edukasi anti-doping, para utusan Pengprov PODSI Maluku juga dapat menyebarluaskan hal-hal yang bersifat negatif dari penggunaan doping, baik kepada atlet lainnya maupun kepada keluarga dan masyarakat, terkhususnya para pecinta olahraga di Maluku.
Menurut Ulwan, sudah sejatinya masyarakat olahraga menjunjung tinggi sportivitas, salah satunya dengan cara tidak menggunakan doping saat bertanding.
“Prestasi itu hanya dapat diraih dengan berlatih secara berkesinambungan, yang tentunya juga didukung dengan sport science. Sebab melalui pembinaan yang terukur dan terencana serta berkesinambungan, maka prestasi yang ingin diraih pasti akan terwujudkan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sosialisasi dan edukasi anti-doping diselenggarakan hanya satu hari dan diikuti puluhan peserta yang terdiri dari unsur KONI, maupun atlet, pelatih dan pengurus cabang olahraga terukur, beladiri, permainan dan akurasi juga terlihat hadir mengikuti sosialisasi dan edukasi anti-doping tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) IADO, Indra Bayu berharap, agar para atlet, pelatih maupun pengurus cabang olahraga yang mengikuti Sosialisasi dan Edukasi Anti-Doping ini dapat mengikuti dengan baik dan memahami aturan dan ketentuan yang berlaku.
“Sosialisasi dan edukasi ini sangat penting bagi para pelaku olahraga. Untuk itu kita berharap agar dengan digelarnya sosialisasi dan edukasi anti-doping, para atlet dapat menjadi atlet elit dengan menjunjung sportivitas olahraga yang bebas doping,” ucapnya. (BM-01)
Komentar