Ambon, BM – Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur George Watubun, menghimbau masyarakat yang ada di 11 kabupaten kota di Maluku, untuk tetap waspada terhadap bencana alam di awal tahun 2023 ini.
” Saat ini cuaca buruk, dimana hujan lebat disertai angin kencang, serta gelombang tinggi sedang melanda Maluku akhir-akhir ini. Untuk itu saya minta agar masyarakat tetap waspada terhadap adanya potensi bencana,” kata pria yang dikenal dengan sebutan BGW, kepada awak media Senin (09/01/2023).
Politisi asal PDI Perjuangan itu mengatakan, akibat terjadinya angin kencang, menyebabkan beberapa rumah warga di Kota Ambon rusak.
Selain itu, kondisi jalanan juga ikut rusak serta talud penahan ombak jebol diterjang gelombang tinggi di kabupaten maluku tengah (Malteng) tepatnya di kawasan Jazirah Leihitu.
Untuk itu, politisi yang dikenal juga vokal dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat ini juga menekankan, masyarakat untuk menaati himbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurutnya, jika masyarakat sudah patuh terhadap peringatan yang dikeluarkan Pemerintah melalui BMKG, maka dapat meminimalisir potensi terjadinya kerusakan harta benda hingga memakan korban jiwa.
“Kepada para nelayan yang hendak melaut, sebaiknya dapat mengutamakan keselamatannya, sekalipun itu untuk mencari nafkah. Jangan sampai cuaca ekstrim tiba-tiba terjadi, maka bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.
Oleh karena itu, BGW menghimbau agar masyarakat yang hendak mencari nafkah di laut, untuk dapat menahan diri, sampai kondisi cuaca kembali normal.
“Tetapi jika masyarakan tetap nekat ingin melaut, maka resikonya bisa sampai pada hilangnya nyawa, akibat terbawa arus gelombang semakin tinggi. Oleh karena itu, mari kira hindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, dengan cara menahan diri sejenak,” ungkapnya.
Selain itu, BGW juga meminta agar SKPD teknis terkait, untuk tetap siaga, dimana para stakeholder baik itu Kepala Desa, Lurah maupun camat agar dapat berperan aktif dalam memantau wilayahnya masing-masing,” pungkasnya. (BM-04)
Komentar