Ambon, BM – Gubernur Maluku Muras Ismail (MI), menginstruksikan jajarannya untuk bergerak cepat melakukan penanganan tanggap darurat dengan cara menyerahkan sejumlah bantuan logistik bagi korban bencana gempa bumi berkekuatan 7,5 SR yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan Maluku Barat Daya (MBD), pada Selasa (10/01/2023) dini hari tersebut.
Menindaklanjuti instruksi tersebut Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Maluku Meikyal Pontoh, sore harinya melepas secara langsung bantuan yang dikirim menggunakan KM Sabuk Nusantara 72 di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
Paket bantuan yang disalurkan Pemprov Maluku ke KKT dan MBD masing-masing, berupa beras 2 ton, tenda gulung merah 20 lembar, tenda keluarga 2 unit, Kasur merah 10 lembar, matras 576 lembar, peralatan dapur keluarga 20 paket, food ware 20 paket, family kit 30 paket, kids ware 30, selimut merah 20 lembar, sandang dewasa 50 paket, sandang bayi 100 paket, pembalut Wanita 50 paket, serta obat-obatan pelayanan dasar, yang nantinya akan diserahkan kepada korban bencana gempa.
Meikyal Pontoh dalam wawancaranya mengatakan, tindaklanjut dari bencana tersebut, Gubernur Murad Ismail langsung menginstruksikan jajarannya, agar menindaklanjutinya dengan laporan situasi tanggap darurat.
“Jadi begitu SK Tanggap Darurat ditetapkan, kita langsung bergerak, dan proses pengiriman dimulai sekarang, dengan penyaluran bantuan ke 2 kabupaten yang sangat terdampak akibat gempa tersebut, yakni ke Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan ke Maluku Barat Daya jam 8 Malam. Dengan mengutamakan 2 OPD yang bergerak yakni Dinas Sosial dan bantuan dikawal oleh BPBD, mulai dari proses penyerahan sampai ke kabupaten bahkan sampai wilayah terdampak.” Ujarnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Ismail Usemahu, pada kesempatan itu juga menyampaikan, dampak dari gempa dini hari itu terasa di seluruh kabupaten kota, namun ada dua kabupaten yang sangat terasa dampaknya yakni KKT dan MBD.
“Sesuai instruksi Gubernur, kita harus merespon cepat dan telah dilakukan koordinasi dengan OPD terkait, yang mana paling penting saat ini ialah SK Penetapan Darurat Akibat Bencana oleh Bupati dan Gubernur dimana telah masuk proses penandatanganan,” ungkap Usemahu.
Saat ditanyai terkait korban jiwa, Usemahu mengatakan, tidak ada korban jiwa namun berdasarkan hasil koordinasi, ada yang luka ringan, sementara terkait dengan kerusakan rumah, sarana prasarana umum, telah dikoordinasikan untuk mendapatkan informasi detailnya namun sampai saat ini telah terdata Kerusakan Permukiman pada KKT sebanyak 80 unit yang Rusak Ringan, 40 Unit Rusak Sedang, dan 8 Unit Rusak Berat, sedangkan di MBD ada 23 unit Rusak Ringan, Rusak Sedang tidak ada, dan 9 unit Rusak Berat.
“Terkait dengan munculnya Gundukan Karang di Kecamatan Wuar Labobar, KKT, nantinya akan dilakukan penelitian lebih lanjut, karena itu adalah dampak daripada tektonik, yang akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan BRIN, agar tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat,” tambahnya. (BM-03)
Komentar