oleh

Widya Pratiwi MI Launching Literasi Digital Madrasah Kemenag Maluku

Ambon, BM – Bunda Literasi Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail (MI), Jumat (17/03/2023) melaunching Literasi Digital Madrasah, yang merupakan program Kantor Wilayah (Kanwil) Kemeneterian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku yang dipusatkan di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

Acara launching tersebut ditandai dengan penekanan tombol layar sentuh oleh Bunda Literasi Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail (MI) yang disaksikan Gubernur Maluku Murad Ismail dan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku, H. Yamin.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Maluku, Sadali Ie, Pimpinan Perguruan Tinggi se-Maluku, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, pimpinan Madrasah se-Kecamatan Salahutu, tokoh agama, tokoh masyarakat, raja dan ibu-ibu Majelis Taklim Se-Kecamatan Salahutu.

Selaku Bunda Literasi Provinsi Maluku, Widya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas dilaunchingnya Literasi Digital Madrasah tersebut.

Literasi digital, kata Widya, dapat dijadikan rujukan sosial untuk menunjang pembelajaran, dengan menggunakan sumber-sumber digital, dimana peserta didik tidak hanya fokus pada pemahaman materi, tetapi juga proses kreatif dalam memanfaatkan teknologi informasi.

Namun demikian, transformasi digital harus disikapi dengan serius, sehingga dapat membawa manfaat yang positif bagi kehidupan.

Derasnya laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kata Bunda Literasi Provinsi Maluku, mulai menimbulkan rasa khawatir di kalangan masyarakat terutama akses negatif yang muncul dan tidak dapat dipungkiri sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.

“Sangat besar konten-konten negatif terus bermunculan. Kejahatan di ruang digital terus meningkat. Hoax, ada penipuan daring, perjudian, ekspolitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspaai karena mengancam, persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap Widya.

Fakta ini, jelas Widya, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola madrasah yang harus direspon dengan langkah-langkah konkrit melalui proses pembelajaran dan ketersediaan sarana maupun fasilitas pendidikan yang memadai serta ditunjang oleh guru-guru madrasah yang juga terus ditingkatkan kualifikasi sumber daya manusianya.

“Sebagai bunda literasi, saya juga merasa bertanggungjawab terhadap dunia pendidikan di madrasah, karena saya adalah bagian dari madrasah Provinsi Maluku. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kecakapan literasi digital madrasah agar anak didkk kita mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif, inovatif dan kegiatan pembelajaran,” tandas Widya. (BM-01)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *