oleh

Widya Pratiwi MI Bantu Wujudkan 2 Mimpi Bocah Penderita Bibir Sumbing Asal KKT

Ambon, BM – Mimpi dua bocah penderita bibi sumbing (Labiokisis) asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Princes Honoatubun dan Danu, untuk bisa hidup normal seperti teman-teman sebayanya kini akan terwujud.

Melalui hati seorang ibu, Ina Latu Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail (MI) bakal mewujudkan mimpi kedua bocah tersebut, yang kini telah menjalani tindakan rekonstruksi atau perbaikan di bagian bibir dan hidungnya, di RSUD Izaack Umarella, Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah.

Awalnya, kedua bocah berusia 2 tahun itu didapati Widya Pratiwi MI, saat Gubernur Maluku Murad Ismail yang tidak lain suaminya, ketika megecek kesiapan jelang kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Pasar Olilit, Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Rabu (13/08/2022).

Disela rujukan Princes dan Danu di RSUD Izaack Umarella, Tulehu, Widya yang juga menjabat sebagai Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, terlihat mengawal proses tindakan operasi tersebut.

Sebagai Ina Latu Maluku atau ibunya orang Maluku, Widya Pratiwi MI mengaku prihatin dengan perkembangan penyebaran kondisi bibir sumbing di Maluku, sembari berharap, anak-anak penderita bibi sumbing (Labiokisis) dapat segera mungkin mendapatkan penanganan yang sesuai.

Menurut Widya, jika kelainan bawaan ini tidak sesegera mungkin diperbaiki, maka bisa saja berdampak terhadap kehidupan sosial maupun ekonomi.

“Dari segi kesehatan kelainan yang berat dapat mengganggu kemampuan makan dan minum anak, dan dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan kekurangan gizi, baik gizi buruk, stunting atau kekerdilan, sedangkan dari segi psikososial anak akan merasa minder saat bergaul dengan teman sebayanya.,” jelas Widya.

Ia pun menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mempersiapkan segala sesuatu, hingga terlaksananya operasi ini.

“Semoga operasinya berjalan lancar dan dapat mengembalikan senyum anak-anak kita, sehingga kedepan merasa sempurna dan tidak minder lagi di lingkungannya,” ungkap Ina Latu Maluku.

Untuk diketahui, Princes merupakan anak dari Jeremias Honoatubun yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang ojek. Sedangkan Levinia Luturmase yang adalah ibu kandung Princes, hanya bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).

Sedangkan Danu, merupakan anak dari Lago sehari-harinya berprofesi sebagai pedagang pasar, sementara ibunya, Sareah juga berprofesi sebagai ART.

Saat berkunjung ke Pasar Olilit, Ina Latu Maluku, Widya Pratiwi MI menyapa para pedagang yang ada di tempat itu.

Namun tak lama kemudia, pandangan ibunya orang Maluku itu tertuju kepada anak kecil bernama Danu bayi berusia sekitar (2) tahun, yang sedang digendong oleh Ibunya.

Tidak sampai disitu, saat Widya Pratiwi MI melihat sekumpulan anak-anak kecil sedang berlari, ia pun mendapati Princes dengan kondisi yang sama seperti Danu.

Dari situ, dengan hati seorang ibu, Widya Pratiwi MI bergegas memanggil orang tua Princes. Begitu juga nenek dari Danu yang sedang berjualan ikan, tak kuat menahan tangis saat mendengar penyampaian hangat Widya saat melihat bibir Danu yang tidak pada kondisi normal (sumbing).

“Nanti kita data untuk di operasi oleh dokter, biar cakep ya, nanti dicatat nomor handphone nya biar kita bantu,” ucap Widya saat itu. (BM-02)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *