Ambon, BM – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Sadali Ie, membuka Rapat Koordinasi Penyusunan Peta Peluang Investasi Proyek Strategis Pada Sektor Sumber Daya Alam (SDA) Klaster Perikanan di Provinsi Maluku, yang diselenggarakan Kementerian Investasi/BKPM RI, di Swissbell Hotel Ambon, Rabu (10/08/2022).
Dalam sambutannya, Sadali mengatakan, Provinsi Maluku merupakan provinsi bercirikan kepulauan, dimana karateristik wilayah yang heterogen dengan gugusan pulau-pulau, menjadikan Provinsi Maluku berbeda dari wilayah lain di Indonesia.
“Kondisi alam yang didominasi lautan, merupakan kekuatan atau potensi lokal bagi pengembangan dan investasi yang berbasis pada kearifan lokal,” ungkap Sekda Sadali.
Ia menjelaskan, Provinsi Maluku memiliki luas wilayah sebesar 712.498 kilo meter persegi, yang terdiri dari luas daratan 54.185 kilo meter persegi, atau setara dengan 7,6 persen dari luas perairan sebesar 658.313 kilo meter persegi dan memiliki 1.340 buah pulau.
“Provinsi Maluku memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, baik dari sektor perikanan, pariwisata, pertanian/perkebunan, pertambangan yang belum dikelola secara maksimal,” ucapnya.
Untuk itu, Sadali berharap, keterlibatan semua pihak, baik itu pemerintah, swasta dan masyarakat, untuk duduk bersama guna merumuskan berbagai kebijakan atau langkah strategis yang dapat diimplementasikan guna kemaslahatan masyarakat Maluku yang lebih sejahtera.
Menurutnua, investasi merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, karena memberikan kontribusi dan dampak yang besar dalam meningkatkan perekonomian serta penyerapan tenaga kerja.
“Masuknya investor untuk mengelola sumber daya alam tersebut, diharapkan akan mampu mengatasi ketimpangan wilayah, melalui keterlibatan proses realisasi proyek prioritas strategis yang akan dilaksanakan pemerintah pusat di Maluku, seperti Ambon New Port, Lumbung Ikan Nasional dan pengembangan kawasan industri si sektor perikanan,” ucapnya.
Hal ini, kata Sadali, tidak terlepas dari kerja keras, koordinasi dan kolaborasi yang intena dari Pemerintah Daerah, baik itu Kabupaten/Kota di Maluku, maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dengan Pemerintah Pusat (Pempus), sehingga mampu mendorong minat investor untuk berinvestasi di Maluku.
“Salah satu strategi dalam mendorong investasi di Maluku yakni melalui penyusunan peta peluang investasi proyek strategis pada sektor sumber daya alam, khususnya pada klaster perikanan di Maluku,” ungkapnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Staf Ahli Bidang Pengembangan Sektor Investasi Prioritas Kementerian Investasi/BKPM RI, Aries Indanarto mengatakan, Rakorda ini merupakan tindak lanjut dari Rakornas Peta Peluang Investasi yang telah dilaksanakan tanggal 4 Agustus 2022 yang dipimpin langsung oleh Bapak Menteri investasi/Kepala BKPM dan dihadiri oleh Eselon I dari Kementerian/Lembaga dan Perwakilan dari Pemerintah Daerah di 13 Provinsi yang menjadi Lokus Peta Peluang Investasi Tahun 2022.
Selain itu, lanjutnya, Rakorda ini juga merupakan tindak lanjut dari rapat penajaman yang telah dilakukan dengan mengundang Kementerian Kelautan Perikanan, asosiasi, akademi untuk mendapatkan masukan atas pengembangan sektor perikanan di Maluku.
“Pada kesempatan ini tim konsultan (SCI) akan memaparkan standing issue serta analisa sementara yang telah dilakukan. Terdapat beberapa hal yang juga akan dikonfirmasi, khususnya kepastian pemilihan sektor perikanan di Maluku akan berfokus di sektor perikanan tangkap atau perikanan budidaya,” ungkapnya.
Setelah rakorda ini, kata Aries, pihaknya juga akan melakukan kegiatan kunjungan lapangan dan rangkaian kegiatan lainnya.
“Harapan kami, dokumen pra-FS ini kemudian akan menjadi dokumen bersama yang dapat menjadi basis untuk melakukan promosi investasi. Selain itu kami berharap koordinasi dan kerjasama ke depan, agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan membuahkan hasil yang maksimal,” tutupnya. (KRI)
Komentar