Ambon, BM – Pemerintah Provinsi Maluku menyelenggarakan acara bersejarah, “Kalesang Negeri Par Potong Pele Stunting Menuju Maluku Emas” dan Launching Membangun Negeri Tahun 2023, pada Senin, (11/09/2023) Depan Puskesmas Waihaong Ambon.
Gubernur Maluku, Irjen Pol. (Purn) Murad Ismail, dalam sambutannya, menekankan pentingnya penanganan stunting sebagai program prioritas nasional yang telah mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Pusat, termasuk Presiden Joko Widodo. Ia memandang bahwa upaya menurunkan angka stunting harus menjadi fokus kerja bersama, melibatkan berbagai pihak dan OPD terkait.
Gubernur juga menegaskan bahwa program “Membangun Maluku” yang dimulai sejak tahun 2019 dan telah memasuki tahun keempat pelaksanaannya merupakan inisiatif pribadinya.
“Program ini mengawali gerakannya pada tanggal 11 September, dengan tujuan utama menangani stunting.” Ujarnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, ia menekankan pentingnya pendekatan terpadu, komprehensif, dan multi-sektoral yang terfokus pada keluarga dengan anak yang mengalami stunting atau berisiko mengalami stunting.
Selain itu, Gubernur Maluku juga mengajak semua bupati dan walikota untuk memberikan perhatian serius pada program-program yang mendukung penanganan stunting, seperti program pemberdayaan, pelatihan, dan edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan lingkungan, air bersih, sanitasi, dan rumah sehat. Semua aspek ini harus terkonsolidasi dan terintegrasi dengan baik.
Dalam konteks program “Membangun Negeri” tahun 2023, Gubernur Maluku mengumumkan tema keempatnya, yaitu “Kreativitas Masyarakat dan Kaum Milenial dari Desa untuk Dunia.” Tema ini bertujuan untuk mendorong masyarakat dan kaum milenial Maluku untuk berkreasi, ber inovasi, dan mempromosikan potensi pariwisata, budaya, dan kearifan lokal Maluku secara digital ke dunia internasional.
Acara peluncuran “Membangun Negeri” resmi dibuka bersama-sama Oleh Gubernur Maluku Irjen Pol. (Purn) Murad Ismail dan Widya Pratiwi Murad sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku.
Acara dilanjutkan dengan pertemuan daring melalui Zoom bersama beberapa kabupaten dan kota di provinsi Maluku untuk membahas angka stunting di masing-masing daerah. Angka stunting di beberapa daerah seperti Ambon, Buru, Seram Bagian Timur, Tual, Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Kepulauan Aru, dan Tanimbar telah mencapai angka yang cukup tinggi, dengan Kabupaten Buru Selatan memiliki angka stunting tertinggi mencapai 41,6%.
“Meskipun dilakukan secara daring, pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mencapai tujuan bersama dalam menangani permasalahan stunting di Maluku.” Ujar Gubernur.
Pada kesempatan itu juga, dalam laporannya Ir. Ismail Usemahu, MT, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki berbagai rangkaian yang bertujuan untuk membantu meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak Maluku.
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah penyerahan beras biofortifikasi kepada keluarga penerima bantuan stunting di 11 kabupaten dan kota di Maluku.
Berikut adalah rincian bantuan beras untuk masing-masing daerah:
Kabupaten Seram Bagian Barat: 1 ton
Kabupaten Maluku Tengah: 1,5 ton
Kabupaten Seram Bagian Timur: 1 ton
Kabupaten Buru: 1 ton
Kabupaten Buru Selatan: 1 ton
Kabupaten Maluku Tenggara: 1,5 ton
Kabupaten Kepulauan Aru: 1,5 ton
Kabupaten Kepulauan Tanimbar: 1,5 ton
Kota Tual: 1,5 ton
Kota Ambon: 1,5 ton
Selain beras, juga akan diberikan bantuan 500 anakan bibit gandaria dan 500 anakan bibit sukun kepada kelompok tani di beberapa kecamatan. Program ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan lokal dan memperbaiki kondisi gizi masyarakat.
Acara ini juga mencakup berbagai kegiatan, seperti Apel Olahraga untuk memperingati Hari Olahraga Nasional yang diadakan pada tanggal 9 September 2023 di Lapangan Merdeka Ambon, acara ini diikuti oleh ASN golongan I dan II, Pegawai Honorer, Dharma Wanita PKK, dan masyarakat umum, yang melibatkan jalan santai, senam bersama, dan penarikan door prize bagi 309 penerima.
Selain itu, berbagai bantuan lainnya juga disalurkan, termasuk penyerahan sertifikat kekayaan intelektual, bantuan gerobak ekraf, paket bansos untuk LKS disabilitas dan LKSA, mesin jahit daur ulang sampah, serta perbaikan sanitasi air minum dan penyehatan lingkungan bagi keluarga stunting.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen Gubernur Maluku dan pemerintah daerah dalam upaya bersama untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku. (BM-03)
Komentar