Ambon, BM – Tidak lama lagi, Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku akan segera dilaksanakan pada 26 Februari 2022 mendatang.
Adapun agenda utama dari Musorprov tersebut adalah memilih siapa yang pantas menahkodai wadah dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabang Olahraga (Cabor) di Maluku periode tahun 2022-2026.
Sejumlah nama yang digadang-gadang akan maju dalam pencalonan Ketua Umum (Ketum) KONI Maluku periode 2022-2026, antara lain Ketum KONI Maluku saat ini, Toni Pariela, Ketum Pengurus Provinsi (Pengprov) Kick Boxing dan Wushu Indonesia (WI) Maluku, Albert Fenanlampir, Ketum Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Maluku, Sandi Wattimena disebut-sebut akan bertarung merebut kursi orang nomor satu di wadah organisasi olarhraga di provinsi ini.
Yang lebih menarik adalah, adanya informasi yang beredar bahwa Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Murad Ismail, juga akan bertarung merebut kursi Ketum KONI Maluku periode 2022-2026.
Menanggapi adanya informasi yang beredar, bahwa orang nomor satu di Provinsi ini, akan ikut maju dalam pencalonan Ketum KONI Maluku, Anggota DPRD Maluku, Andi Munaswir mengatakan, tidak ada masalah apabila Gubernur Maluku ikut mencalonkan diri sebagai Ketum KONI Maluku, selama tidak bertentangan dengan aturan yang ada.
Hal ini, menurut Andi, Gubernur Maluku juga mempunyai jiwa olahraga yang tinggi.
“Setahu saya, beliau (Pak Gubernur) juga punya konsen tinggi didunia Olahraga. Jadi kalau beliau berkeinginan maju dalam pertarungan menduduki jabatan Ketum KONI Maluku periode 2022-2026, maka selama tidak bertentangan dengan aturan yang ada, silahkan saja berproses, sebab sah-sah saja dan saya mendukung pencalonan beliau,” kata politisi asal Partai Gerindra ini, kepada awak media, Rabu (02/02/2022).
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Maluku, jika Gubernur Maluku, Murad Ismail dipercayakan menjabat sebagai Ketum KONI Maluku periode 2022-2026, maka salah satu keuntungannya adalah dari segi penganggaran.
“Sebab jika beliau mau mencalonkan diri, maka beliau pasti mengetahui kondisi didalam kubu KONI Maluku, mulai dari sisi penganggaran yang nantinya dapat menjadi motivasi atau perhatian terhadap atlet. Tetapi kalau diluarkan beliau tidak tahu seperti apa kebutuhan didalam kubu KONI Maluku, dimana kebutuhan utama adalah dari sisi anggaran,” tambahnya.
Andi berharap, apabila orang nomor satu di provinsi ini terpilih sebagai Ketum KONI Maluku periode 2022-2026, setidaknya harapan dari sisi anggaran perlu dilihat lagi kedepannya. Pasalnya, banyak persoalan yang terjadi pada PON XX di Papua Oktober 2021 kemarin, dimana jaminan komsumsi atau makan minum atlet sangat tidak memadai.
“Jika nantinya beliau terpilih, maka saya yakin betul beliau bisa melihat kondisi-kondisi seperti itu, agar jangan sampai terjadi lagi. Sebab, berkaca dari pengalaman yang sudah-sudah, saat ini kita (Maluku) punya prestasi agak menurun. Jadi kali ini yang diharapkan, yang akan menjadi Ketum KONI Maluku adalah putra atau putri daerah yang punya konsen tinggi di dunia olahraga,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketum Lemkari Maluku ini. (KRI)
Komentar