Dobo, BM – Gubernur Maluku, Irjen. Pol. (Purn) Drs. Murad Ismail didampingi isteri Widya Pratiwi Murad melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kepulauan Aru.
Orang nomor satu di Provinsi Maluku itu beserta isteri beserta rombongan, tiba di Bandara Rar Gwamar Dobo, Minggu (25/06) pukul 10.20 WIT dengan menggunakan Pesawat Wings Air ATR 72-600.
Setibanya di Bandara, Gubernur dan rombongan disambut oleh Bupati Kepulauan Aru dr. Johan Gonga dan Forkopimda Kabupaten Kepulauan Aru diiringi tarian Cendrawasih, serta Pengalungan Kain dan pemakaian Topi Adat.
Memulai rangkaian Kunjungan Kerjanya, Ketua TP-PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad dan Sekretaris Daerah Maluku Ir.Sadali Ie, M.Si, IPU beserta rombongan menuju ke Hotel Apeks untuk mengikuti Acara Pembukaan Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Operasional Pembinaan (Pokjanal) Posyandu di Kabupaten Kepulauan Aru.
Hadir juga pada kesempatan itu Bupati Kepulauan Aru dr. Johan Gonga, Sekda Kepulauan Aru, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Kabupaten Kepulauan Aru, Ketua Dharmawanita Persatuan Provinsi Maluku, Ketua TP-PKK Kabupaten Kepulauan Aru, Kader PKK Kepulauan Aru, dan unsur terkait lainnya.
Dalam sambutan selamat datangnya Gonga, mengucapkan terimakasih atas Kunjungan Kerja Gubernur dan Istri beserta rombongan di Kabupaten Kepulauan Aru.
“Diharapkan kunjungan ini dapat memberikan dampak pertumbuhan berkelanjutan di Provinsi Maluku, khususnya di Kabupaten Kepulauan Aru yang sama-sama kita cintai,” harapnya.
Di tempat yang sama dalam sambutannya Widya, mengatakan kepada Bupati dan peserta rakor, agar tidak bosan-bosan menerima kunjungannya bersama Tim guna membahas Stunting.
“Kita ketahui bersama bahwa target stunting tingkat nasional sebesar 14% di tahun 2024, itu berarti 1 tahun kedepan dan kita tidak boleh bosan, mari sama-sama kita perangi stunting yang ada di Kepulauan Aru,” ujarnya.
Widya mengatakan, sebagai lembaga kemasyarakaat desa, posyandu memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya untuk meningkatkan kesehatan ibu, anak dan pencegahan stunting.
“Dalam kunjungan-kunjungan kami ke desa bersama OPD Terkait, saya pribadi merasa prihatin dengan kondisi posyandu saat ini, karena masih banyak posyandu yang belum memadai dalam hal sarana prasarana, ketersediaan gedung, kurangnya kader yang terlatih dan kurangnya kegiatan yang berkelanjutan, selain itu banyak bayi, balita dan ibu hamil yang tidak terpantau kondisi kesehatan dan tumbuh kembangnya karena tidak datang ke Posyandu,” ungkapnya.
Ia mengatakan, dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi serta untuk menurunkan prevalensi stunting, posyandu memiliki fungsi yang penting yaitu melakukan screening kesehatan bagi ibu-ibu hamil, serta screening tumbuh kembang bayi dan balita, agar mendapatkan intervensi yang tepat sesuai dengan kondisi mereka.
Pada kesempatan itu, Widya juga menyampaikan beberapa hal penting kepada peserta rakor, yang pertama, diharapkan Pemda Kepulauan Aru membentuk Pokjanal Posyandu agar dapat melakukan koordinasi antar anggota pokjanal serta melakukan pembinaan dan fasilitasi program posyandu.
Kedua, membentuk jejaring tim pokjanal posyandu sampai ke tingkat desa agar pembinaan dan fasilitasi serta sistem informasi posyandu dapat dilaksanakan.
Ketiga, Meningkatkan kapasitas kader posyandu serta menyiapkan sarana prasarana termasuk gedung posyandu yang memadai, sehingga dapat menunjang berbagai aktivitas di posyandu.
Keempat, rakor ini kiranya dapat menghasilkan rencana aktif yang implementatif dan dilaksanakan di tahun ini sehingga posyandu sebagai garda terdepan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dapat terwujud, sehingga anak-anak memiliki masa depan yang cemerlang dan menjadi generasi emas bagi kita semua.
Sementara itu dalam sambutan Gubernur yang dibacakan oleh Sekda Maluku, disampaikan atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, dirinya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Bupati Kepulauan Aru beserta seluruh jajaran yang selama ini telah memberikan perhatian besar terhadap pembangunan bidang kesehatan di bumi Jargaria.
Dirinya menjelaskan, Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan sarana pelayanan kesehatan paling rendah berbasis masyarakat, yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat.
“Dengan demikian, saya mintakan Posyandu wajib menjadi garda utama pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya ibu, anak dan batita, termasuk pencegahan stunting.” Pinta Gubernur dalam sambutan tertulisnya.
Ia juga mengatakan, Rapat Koordinasi ini merupakan momentum strategis untuk meningkatkan fungsi dan peran Pokjanal Posyandu melalui komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, sehingga diharapkan pelayanan dasar kesehatan masyarakat, dapat terprogram dengan baik.
“Saya mintakan Tim Pokjanal Posyandu baik tingkat Provinsi, maupun Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa dan Negeri, Dusun dan Kampung, untuk melaksanakan tugas dan fungsi dengan baik, sehingga dapat memberikan bukti nyata, dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” harapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan sejumlah bantuan oleh Pemerintah Provinsi Maluku, kepada Pemda Kabupaten, 3 Puskesmas, 3 Paud/TK, Bantuan Kube Keluarga sebanyak 7 Paket kepada 7 Desa, Bantuan kepada Pelaku Ekonomi Kreatif, Bantuan Anthropometri Kit yang diterima oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Kepulauan Aru, Bantuan Alat Peraga Edukasi kepada 2 TK, serta 300 paket bantuan beras untuk keluarga stunting dan beresiko stunting. (BM-03)
Komentar