Ambon, BM – Gubernur Maluku, Murad Ismail pada Kamis (18/04/2024) kemarin telah meresmikan gedung baru Pasar Mardika, yang mana proses pembangunannya dimulai sejak 30 Desember 2021 dan rampung pada 2023.
Dengan konstruksi bangunan 4 lantai, pembangunan Gedung baru Pasar Mardika menghabiskan anggaran sebesar Rp. 134.863.524.850,- yang bersumber dari Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta mampu menampung 1.700 pedagang.
Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Mardika (APMA), Alham Valeo, pembangunan Gedung baru Pasar Mardika merupakan legacy maha karya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan DPRD setempat.
Pasalnya, Valeo sendiri mengetahui pasti bahwa Pemprov Maluku telah berkontribusi besar bersama Pemerintah Kota Ambon (Pemkot) dan DPRD setempat, mulai dari pengusulan pembangunan hingga terealisasi pekerjaan gedung pasar modern ini.
“Ini merupakan sebuah maha karya, yang mana kami para pedagang mengetahui pasti bahwa beliau bersama Pemkot Ambon sudah memberikan kontribusi besar hingga dibangunnya pasar modern ini,” kata pria yang akrab disapa Alham Valeo kepada media ini, Jumat (19/04/2024) ketika dimintai tanggapannya terkait pembangunan Gedung baru Pasar Mardika Ambon.
Menurut pria yang akrab disapa Al tersebut, pihaknya juga mengetahui bahwa dari sekian banyak pembangunan yang diusulkan masing-masing Pemerintah Provinsi di Indonesia, hanya 4 saja yang usulannya direalisasikan di 38 provinsi yang ada di Indonesia, dimana Maluku menjadi salah satu yang mendapatkannya.
“Waktu pengusulan, banyak daerah yang mengusulkan pembangunan pasar modern ini. Tetapi hanya 4 buah yang direalisasi pembangunannya di seluruh Indonesia dan Maluku menjadi salah satu daerah yang mendapatkannya,” ujar pria yang digadang-gadang akan maju sebagai Bakal Calon Wakil Walikota Ambon masa bakti 2024-2029.
Ditambahkannya, tentu hal ini bukanlah perkara yang mudah, melainkan ini merupakan pencapaian pemerintah di bidang ekonomi. “Ini merupakan pencapaian luar biasa dibidang ekonomi dan merupakan sebuah keistimewaan yang bisa mendapatkan fasilitas seperti ini,” ungkap Valeo.
Ia tidak menampih bahwa semua daerah di Indonesia juga menginginkan dibangun gedung pasar modern seperti ini. “Tetapi ini adalah maha karya yang presitisius, dikarenakan salah satu peluang untuk daerah itu maju yakni menggali dan mengelola segala potensi ekonomi pasar yang ada,” ujarnya.
Hal ini, kata Valeo, dikarenakan Kota Ambon adalah kota dagang, dimana jika dibandingkan dengan negara tertentu, maka sangat mirip dengan Singapura yang mampu mengelola dan memanfaatkan kestrategksan wilayahnya menjadi pusat ekonomi dengan berbagai bentuk transaksi ekonomi perdagangan barang dan jasa.
“Untuk Maluku, khususnya Kota Ambon harus berkaca dari situ, karena kita juga di anugerahi berkat istimewa sebagai pusat sentral ekonomi pasar indonesia bagian timur,” ungapnya.
Hanya saja, menurut Valeo, pengelolaannya selama ini terkesan amburadul dan carut marut, serta terlihat kumuh, yang mana aksesabilitasnya juga terhambat, menjadi sarang premanisme maupun pungli yang berlapis-lapis, yang menyebabkan segala komoditas yang ada menjadi naik harga, serta tidak ditunjang dengan fasilitas yang modern.
“Oleh karena itu, dengan hadirnya gedung yang sangat representatif ini, tentu akan membawa harapan baru bagi masyarakat Maluku, khususnya Kota Ambon untuk melangkah menuju tatanan ekonomi baru yang lebih hebat, tentu harus dibarengi dengan kebijakan pemerintah yang lebih berpokus pada kebijakan ekonomi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan bukan berorientasi kepada kebijakan birokratif seperti yang selama ini terjadi, sehingga kita tidak pernah maju dan mulai menata pusat ekonomi mardika, dengan cara merekonstruksi berbagai pembenahan segala sektor,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Valeo berharap, semua elemen masyarakat dapat mendukung sekaligus mengawal secara bersama-sama program kebijakan pemerintah ini dengan baik dan benar. (BM-03)
Komentar