Ambon, BM – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura, menggelar Talkshow bersama Ina Latu Maluku Widya Pratiwi Murad dan Bursa Efek Indonesia Perwakilan Maluku, pada Jumat (01/09/2023).
Widya saat menjadi narasumber pada kegiatan tersebut, menyebut betapa senangnya ia Ketika bisa langsung turun dan menyapa Masyarakat yang ada di 11 Kabupaten/Kota se-Maluku, dari yang paling dekat sampai yang paling jauh, hingga yang tidak terjangkau.
“Selain sebagai Ketua TP-PKK Proivnsi Maluku, saya juga dilantik menjadi Duta Perangi Stunting pada 2019, sehingga saya langsung bergerak cepat untuk melihat Masyarakat khususnya ibu dan anak yang ada di Maluku, bahkan banyak yang kerap menganggap saya adalah sosok Perempuan inspiratif, dan ada yang bertanya-tanya istri Gubernur yang bisa duduk di rumah dan terima tamu saja, kenapa mau menyapa dan berjalan ke daerah-daerah terpencil, sehingga dianggap lain dari pada yang lain.” Jelasnya.
Widya mengatakan dirinya lebih banyak melihat langsung, dan mengunjungi anak-anak yang ada di 11 Kabupaten Kota dengan Program Stunting.
Ia menjelaskan, kenapa dirinya dikukuhkan dan diminta menjadi Ina Latu Maluku, karena mungkin dilihat dari semangatnya untuk turun dan melihat secara langsung kondisi Masyarakat Maluku.
“Menjadi Ina Latu Maluku berarti menjadi Ibu bagi daerahnya, dan sudah sepantasnya seorang ibu menjadi sosok yang penyayang, pengasih, membimbing, mendidik, mengajari, memberi contoh, dan mendapatkan gelar Ina Latu Maluku, tidak hanya disandang saja, tetapi merupakan Amanah, karena telah dikukuhkan secara adat di Bumi Raja-Raja.
Jadi sosok Ina Latu Maluku tidak semudah itu mendapatkannya, Ia mengatakan, Ina Latu harus menjadi contoh ibu yang teladan, yang baik, dan betul-betul memperhatikan anak-anaknya, melihat, memberi contoh dan bertanggungjawab kepada anaknya.” Ungkapnya.
Widya juga menyampaikan, bahwa saat dikukuhkan menjadi Duta Perangi Stunting yang sudah dan Ina Latu Maluku, perlu melakukan kerja sosial menyemangati Masyarakat khususnya ibu dan anak yang ada di Maluku.
“Stunting itu adalah kekurangan gizi kronis, sehingga berat badan dan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur, dan masuk dalam salah satu program Prioritas Nasional Pak Presiden, kenapa stunting harus diperangi? karena Indonesia khsususnya Maluku harus mempersiapkan Sumber Daya Manusia agar bisa menjadi generasi Unggul, Cerdas, menuju Indonesia Emas 2045.” Terangnya.
Dirinya mengatakan, jika stunting di Maluku cukup tinggi, dapat mengakibatkan kecerdasan anak berkurang, dan bagaimana kita bisa mempersiapkan generasi muda kedepan yang unggul, cerdas, pintar, mampu bersaing, dan memiliki IQ yang tinggi.
“Saat saya menghadiri audience dengan Ibu Negara, ia juga menyampaikan untuk perangi stunting, hal ini yang dilakukan Ina Latu Maluku, untuk menjangkau yang tidak terjangkau, dan bersama-sama mengintervensi langsung dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, untuk melihat kondisi anak-anak yang ada di Maluku.” Tutupnya.
Kegiatan itu diikuti oleh unsur Akademisi dan mahasiswa-mahasiswa FKIP Unpatti, serta unsur lainnya. (BM-03)
Komentar