Ambon, BM – Tindakan mengamuk seraya mengeluarkan ancaman yang ditunjukkan Inspektur Pembantu Wilayah IV (Irban Khusus), Rahman Tuharea kepada beberapa staf yang ada di Inspektorat Provinsi Maluku, pada Senin (01/04/2024), ternyata bukan yang pertama kalinya.
Pasalnya, saat media ini merilis berita pada Kamis (14/03/2024) lalu yang berjudul “Diduga, Penunjukkan Dua PPTK Inspektorat Maluku Karena “Orang Dekat” Jasmono”, keesokan harinya, Jumat (15/03/2024) sekitar pukul 15.00 WIT, dilakukannya pertemuan para “pemangku kepentingan” di Inspektorat Maluku.
Pada pertemuan tersebut, Rahman Tuharea sempat mengeluarkan kalimat yang sifatnya mengancam para staf Inspektorat Provinsi Maluku, bahwa dirinya dekat dengan Sekda Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU, dan dirinya juga bisa memindahkan pegawai sesuai kemauannya.
“Kamong tau beta nih dekat dengan Sekda, beta bisa kasi pindah kamorang iko beta pung mau,” demikian cerita sumber anonim di Inspektorat Provinsi Maluku kepada media ini, Selasa (02/04/2024), menirukan apa yang dikatakan Rahman Tuharea usai pertemuan tanggal 15 Maret 2024.
Dikatakan sumber, selain mengatakan dekat dengan Sekda Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU, Inspektur Pembantu Wilayah IV (Irban Khusus) Inspektorat Provinsi Maluku, Rahman Tuharea pada pertemuan tanggal 15 Maret 2024 lalu, juga mengeluarkan ancaman pembunuhan apabila ketahuan staf Inspektorat Provinsi Maluku siapa yang membocorkan informasi sampai media ini menulis berita tersebut.
“Jadi setelah berita orang dekat Jasmono dirilis di media ini, laki-laki (Rahman Tuharea) langsung keluarkan ancaman pembunuhan,” ungkap sumber.
“Beta sampe tau siapa yang tulis beta di media online, beta potong dia kasih mati,” kata sumber sebagaimana menirukan apa yang disampaikan Rahman Tuharea saat pertemuan tersebut.
Untuk diketahui, Rahman Tuharea mengamuk lantaran salah satu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Inspektorat Provinsi Maluku, Yasin Sialana yang adalah orang dekat Inspektur Provinsi Maluku Jasmono, diduga telah menggunakan anggaran wilayah IV atau Irban khusus untuk kegiatan rutin kantor.
Akibat ulah dari Rahman Tuharea dalam dua waktu yang berbeda tersebut, membuat para pegawai di Inspektorat Provinsi Maluku, khususnya bagian Sekretariat merasa resah dan menimbulkan trauma dengan.
Sumber berharap, Sekda Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU, dapat mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan permasalahan yang saat ini sedang di alami di Inspektorat Provinsi Maluku.
Bahkan sumber juga meminta Bapak Gubernur Maluku, Irjen. Pol. (Purn) Drs. Murad Ismail, agar mengevaluasi perilaku maupun etika dan moralnya pihak-pihak yang menyebabkan timbulnya masalah ini, terkhususnya Irban Wilayah IV dan juga PPTK Yasin Sialana.
“Kami berharap Pa Sekda Maluku bisa mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan permasalahan yang sementara terjadi. Kalau bisa Bapak Gubernur Maluku juga dapat mengevaluasi etika dan moral Pa Rahman Dan Pa Yasin Sialana, karena tidak seharusnya mereka berprilaku seperti preman dalam lingkungan kantor, apalagi ini Inspektorat yang seharusnya menjadi lembaga penjaga dan penegak norma dan aturan,” pinta sumber.
“Kalau mereka berperilaku seperti itu, bagaimana penilaian OPD lain terhadap Inspektorat, pasti ada penilaian yang nagatif terhadap lembaga,” ujar sumber menambahkan.
Sumber menilai, Inspektur Provinsi Maluku, Jasmono, juga tidak secara tegas menyelesaikan akar masalah yang sementara terjadi ini. “Ya mungkin karena kesibukan Pa Inspektur sebagai Penjabat Bupati Maluku Tenggara, sehingga masalah masalah internal menjadi terabaikan. Pasalnya, hasil beberapa kali pertemuan dengan Inspektur Provinsi Maluku, juga tidak membuakan hasil apa-apa, melainkan Pa Inspektur lebih banyak menekankan peran para Inspektur pembantu untuk menampung apa yang menjadi keresahan dan aspirasi staf dan pegawai Inspektorat, sementara hal-hal yang sangat mendasar dan menjadi keresahan di kalangan staf dan pegawai, tidak ada Solusi yang baik,” beber sumber. (BM-03)
Komentar