oleh

HIPMI Maluku dan SBF Singapura Jejaki Kerjasama

Ambon, BM – Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku berkomitmen untuk terus mendorong dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk naik kelas, termasuk untuk masuk ke pasar ekspor.

Difasilitasi oleh Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) Singapore, HIPMI Maluku melakukan pertemuan secara virtual dengan Singapore Business Federation (SBF) pada Senin (25/4) sore.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Direktur IIPC Singapore Mohammad Faizal, Country Head Indonesia of SBF Hisyaamuddin bin Abu Bakar, dan Ketua Umum BPD HIPMI Maluku M. Azis Tunny.

Kegiatan ini difasilitasi oleh IIPC Singapore yang merupakan unit kerja dari Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia di Singapora.

Dalam pertemuan virtual itu, Azis Tunny menyampaikan pengalamannya ketika dipercayakan Gubernur Maluku dan Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGPP) Maluku, saat memimpin misi Maluku Baileo Exhibition (MBE) di Makassar, Sulawesi Selatan, awal Februari lalu.

“Saat itu kami membawa 65 pelaku UMKM dan sekitar 200 produk UMKM. Respon pasar di Makassar sangat positif, hampir semua produk terjual. Saat itu terjalin juga kerjasama antara pelaku UMKM dengan distributor dan reseller. Dari pengalaman ini, kami jadi percaya diri untuk ekspansi pasar lebih luas lagi, termasuk go internasional,” ujar Azis.

Azis berharap, Singapura dapat menjadi negara tujuan ekspor untuk produk UMKM asal Maluku. “Untuk masuk pasar Singapura, kami sadar perlu quality control yang ketat karena standar negara Singapura sangat tinggi. Tapi saya yakin, beberapa produk UMKM kami juga siap untuk masuk pasar Singapura,” tandasnya.

Ia berencana menggandeng Pemerintah Provinsi dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Maluku untuk melakukan expo produk UMKM di Singapura, sebagai ajang promosi sekaligus menjajaki pasar di Singapura.

Selain “menjual” UMKM dalam pertemuan itu, Azis juga mengajak pelaku usaha di Singapura yang tergabung dalam SBF untuk berinvestasi di Maluku. Dikatakannya, potensi yang menjadi unggulan Maluku diantaranya sektor perikanan, pertanian, dan pertambangan.

Country Head Indonesia of SBF Hisyaamuddin bin Abu Bakar (Syam), menyambut positif rencana produk-produk UMKM Maluku yang ingin masuk ke Singapura. Hanya dia mengingatkan agar diperhatikan kualitas produk dan kemasan yang menarik.

“Untuk pasar UMKM, yang potensi (untuk masuk Singapura, red) adalah kuliner, termasuk souvernir. Harus unik dan menarik, dan perlu perhatikan packaging (kemasan) juga harus baik,” jelasnya.

Syam mengatakan, pihaknya siap untuk melakukan business matchmaking dengan HIPMI Maluku, dan siap menghubungkan pelaku usaha Maluku dengan pelaku usaha di Singapura. Selain untuk skala UMKM, hingga skala investasi besar.

“Kami sudah punya pengalaman dengan HIPMI Jaya (Jakarta), berharap dapat bekerjasama juga dengan HIPMI Maluku,” harapnya.

Direktur IIPC Singapore, Mohammad Faizal, dalam pertemuan itu berharap agar pertemuan ini dapat dilanjutkan dengan business matchmaking sehingga kerjasama yang direncanakan bisa terealisasi.

“Saya harap dapat terlaksana business matchmaking antara HIPMI Maluku dengan SBF,” harapnya. (MR)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *