Ambon, BM – Inspektur Pembantu Wilayah IV (Irban Khusus) Inspektorat Provinsi Maluku, Rahman Tuharea memberikan hak jawabnya, usai media ini mempublikasi 2 berita yang berjudul “Gejolak Penetapan PPTK Inspektorat Maluku Makin Panas, Tuharea “Ngamuk” dan Tentang Pintu Ruangan” dan berita berjudul “Bukan Yang Pertama Kali Mengamuk, Tuharea Ngaku Dekat Dengan Sekda Maluku dan Bisa Pindahkan Pegawai Semaunya” pada Selasa (02/04/2024) kemarin.
“Bersama ini, saya Rahman Tuharea, Inspektur Pembantu Wilayah IV pada Inspektorat Provinsi Maluku ingin memberikan hak jawab saya terkait pemberitaan di media Bumi Maluku tanggal 2 April 2024 yang berjudul Gejolak Penetapan PPTK Inspektorat Maluku Makin Panas, Tuharea “Ngamuk” dan Tendang Pintu Ruangan, serta berita pada tanggal yang sama dengan judul, Bukan Yang Pertama Kali Mengamuk, Tuharea Ngaku Dekat Dengan Sekda Maluku dan Bisa Pindahkan Pegawai Semaunya,” ungkap Rahman Tuharea, dalam hak jawabnya yang dikirimkannya kepada media ini, Rabu (03/04/2024) melalui pesan WhatsApp.
Dalam hak jawabnya, Rahman Tuharea juga menyesal karena pemberitaan yang mengarah kepada dirinya tersebut, dipublikas tanpa dikonfirmasi terlebih dulu terhadap dirinya. “Sungguh saya sesalkan bahwa pemberitaan tersebut tanpa dilakukan cek dan ricek atau lakukan konfirmasi kepada saya. Padahal, mestinya ada ruang tersebut sesuai amanah UU Pers,” ujar Rahman Tuharea.
Masih dalam hak jawabnya, Rahman Tuharea yang adalah Inspektur Pembantu Wilayah IV (Irban Khusus) pada Inspektorat Provinsi Maluku juga menegaskan, bahwa dirinya tidak pernah mengamuk bahkan sampai menendang pintu Sekretariat Inspektorat Provinsi Maluku, karena sebagai seorang Aparatur Sipil Negara, dirinya paham aturan.
“Ada beberapa hal yang ingin saya tegaskan bahwa saya tidak pernah mengamuk hingga menendang pintu Sekretariat Inspektorat Prov. Maluku, karena sebagai ASN saya paham aturan. Kalaupun nada bicara saya agak keras, memang seperti itulah saya, dan saya rasa bicara dengan nada keras, bukan hal aneh bagi orang Maluku,” ucapnya.
Terkait pengakuan bahwa kedekatannya dengan Sekda Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU, Ia menegaskan, bahwa kedekatan tersebut hanya sebatas atasan dengan bawahan, dan tidak lebih dari itu.
“Soal saya mengaku dekat dengan pak Sekda, perlu saya tegaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Antara saya dan pak Sekda hanyalah sebatas atasan dan bawahan tidak lebih. Sama seperti pegawai lainnya, jika dipanggil saya menghadap, tidak lebih,” tandasnya.
Tak sampai disitu, Rahman Tuharea dalam hak jawabnya juga menyinggung soal dirinya mengeluarkan ancaman akan memindahkan pegawai semaunya.
“Jika saya mengeluarkan ancaman akan memindahkan pegawai semau saya, ini hal yang sangat saya sesali, karena siapa saya dan apa kewenangan saya sehingga bisa memindahkan pegawai semau saya. Ini fitnah yang paling keji,” katanya.
“Saya sadari jika dalam dunia kerja ada, yang pro dan kontra, tapi perbedaan pendapat jangan lantas membuat kita saling fitnah,” ungkap Rahman menambahkan.
Dirinya berharap, sebelum mempublikasi berita, alangkah baiknya dilakukan cek dan ricek terlebih dahulu. “Saya berharap, hak jawab saya ini bisa diperhatikan, dan, kedepan dengan semangat kemitraan, perimbangan pemberitaan tetap dikedepankan,” tutupnya. (BM-03)
Komentar