Ambon, BM – Akun Facebook bernama Prihatin, Selasa (01/11/2022), kembali melancarkan “serangan politik”, yang diduga bersifat menghasut masyarakat Maluku untuk menolak Calon Legislatif (Caleg) DPR-RI daerah pemilihan Provinsi Maluku yang bukan putra putri asli daerah tersebut.
Ciutan dari akun Facebook Prihatin tersebut, diduga sengaja dimainkan, agar masyarakat Provinsi Maluku tidak memilih Widya Pratiwi Murad Ismail (MI) yang akan mencalonkan diri sebagai caleg DPR-RI dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, pada Pemiihan Legislati tahun 2024 mendatang.
Status Facebook yang dibuat akun berama Prihatin, yakni “Katakan ”TIDAK“ untuk caleg DPR RI yg bukan anak asli daerah Maluku”, saat dipublish, ditandai ke 97 akun lainnya, dan mendapat berbagai komentar sebanyak 47 kali, dan dibagikan kepada 22 akun lainnya.
Menanggapi hal itu, salah satu politisi Maluku, Ibrahim Ruhunussa, menyebut akun facebook prihatin telah menunjukkan sifat primitif atau keterbelakangan dalam berpikir, serta menunjukkan sikap pembodohan publik.
“Saya mengecam langkah politik identitas seperti ini, yang menunjukkan sikap primitif, bodoh dan dipenuhi dengan ketakukan. Opini ini merupakan sebuah isu dan pemikiran yang menyesatkan dalam kancah perpolitikan,” tandas Ibrahim Ruhunussa, melalui press release yang diterima media ini, Rabu (02/11/2022).
Ciutan yang dilontarkan akun facebook Prihatin ini, kata Ibrahim, telah menciderai dan mengamcam demokrasi yang dianut di Indonesia.
“Hal ini telah mengancam demokrasi kita. Ini narasi yang sifatnya memecah belah. Pemikiran seperti ini tidak boleh ditolelir, karena telah menggambarkan orang yang tidak punya akal sehat dan sedang sakit,” paparnya.
Ia mengatakan, sah-sah saja jika ada persaingan politik. Namun harus dengan pemikiran yang baik kepada masyarakat kecil, tanpa harus menjadi provokator.
“Saat ini zamanbya politik adu gagasan, kinerja, maupun perhatian kepada masyarakat. Tidak boleh membangun narasi seperti orang yang tidak berpendidikan. Hal ini yang harus kita lawan,” tegasnya.
Dirinya meminta agar pihak kepolisian dapat melacak dan menemukan aktor atau pemilik akun facebook ini, untuk diproses lebih lanjut sesuai aturan hukum yang berlaku, karena sangat mengancam keutuhan bangsa.
“Pada beberapa kali Pemilu, tidak pernah ada isu seperti ini. Saat Mirati Dewaningsih Tuasikal maupun Rohani Vanath maju sebagai anggota DPR dan DPD RI, kita tidak pernah mendengar isu murahan seperti ini. Tapi jelang Pemilu 2024, isu ini sengaja dimainkan,” ungkapnya.
Rakyat, kata Ibrahim, saat ini sudah cerdas melihat siapa yang punya kepeduian tinggi, untuk dapat dipercayakan mewakili Provinsi Maluku di DPR maupun DPD RI.
“Saat ini masyarakat sudah sangat pintar memilih figur yang perhatian dan punya kepedulian tinggi. Karena masyarakat lebih suka figur yang mau turun bersama rakyat kecil sampai ke pelosok desa yang sulit dijangkau sekalipun,” tandasnya.
“Masyarakat lebih suka pemimpin yang tulus mencintai rakyatnya, bukan banyak bicara tapi tidak pernah berbuat apa-apa buat rakyatnya, bahkan saya yakin rakyat akan melawan orang orang yang berfikir picik seperti ini,” tambahnya.
Oleh karena itu ia menghimbau masyarakat untuk tidak terjebak dengan isu seperti ini, yang tidak bertanggungjawab dan dapat memicu anggapan orang lain di luar Maluku terhadap warga Maluku sendiri dalam persaingan politik.
“Bagaimana jika didaerah lain, orang lain mempelakukan kita masyarakat Maluku seperti ini?, ini bentuk perpollitikan yang bisa merusak dan mengancam keutuhuan masyarakat di indonesia. Sekali lagi narasi yang sifatnya provokatif ini harus kita lawan,” tutupnya. (KRI)
Komentar