Ambon, BM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, tahun 2021 kemarin, telah melakukan beberapa inovasi untuk peningkatan sekaligus memulihkan ekonomi daerah.
“Sejumlah lompatan dan inovasi yang dilakukan Pemprov Maluku tersebut, lebih mengarah pada peningkatan daya beli masyarakat, penguatan UMKM, reformasi birokrasi dan standarisasi manajemen pelayanan publik, penguatan kerjasama bisnis lintas daerah baik untuk skema B to B, maupun public-private partnership (PPP); penguatan ekspektasi, promosi, dan bargaining daerah diikuti penguatan ke arah implementasi sejumlah proyek strategis nasional, serta pengembangan implementasi sistem informasi penanggulangan kemiskinan Maluku, yang bertajuk Rumah Basudara Sejahtera (RBS),” demikian dijelaskan Hadi, kepada BumiMaluku.Com, Senin (21/02/2022) di Ambon.
Dikatakannya, terkait dengan penguatan UMKM, selama tahun 2021 Pemprov Maluku telah mendorong peningkatan produksi, penguatan daya saing, dan perluasan pasar bagi produk-produk UMKM.
“Beberapa agenda yang telah dilakukan antara lain pembukaan spot-spot/outlet penjualan produk UMKM di mall, minimarket, bandara, kantor-kantor pemerintah, dan sejumlah titik strategis. Pemprov Maluku juga mengoptimalkan pemanfaatan dana CSR BUMN untuk pengembangan UMKM melalui skema PPP, melakukan pembinaan standarisasi bagi produk-produk UMKM, dan transformasi platform digital, serta pelaksanaan Maluku Baileo Exhibition dan forum investasi di Kota Makasar Sulawesi Selatan,” bebernya.
Sementara terkait peningkatan investasi, tambah Hadi, Pemprov Maluku juga aktif melakukan komunikasi dengan sejumlah investor yang bereputasi baik pada tingkat nasional maupun global, dimana penguatan SDM, infrastruktur, dan konektifitas merupakan prasyarat penting yang menjadi prioritas.
“Koordinasi intensif juga dilakukan dengan pemerintah pusat terkait realisasi sejumlah proyek strategis nasional di bidang pariwisata, perikanan, pangan, dan energi yang memicu ekspektasi positif terkait multiplier effect dan spill-over pada berbagai sektor usaha,” ungkapnya.
Lebih jauh dikatakannya, bersamaan dengan program peningkatan investasi dan penguatan UMKM tersebut, Pemprov Maluku juga intens mendorong terlaksananya ekspor langsung dari Maluku untuk pertama kalinya, antara lain ekspor biji pala langsung dari pelabuhan Yos Sudarso Ambon menuju pasar Eropa dan China, serta ekspor tuna langsung melalui Bandara Pattimura ke Bandara Narita Jepang.
“Realisasi ekspor langsung masih terus berlangsung hingga memasuki tahun 2022 ini,” kata Hadi.
Menurutnya, sejumlah agenda percepatan pembangunan dan pemulihan ekonomi daerah, juga diikuti dengan penegasan komitmen Pemprov Maluku dalam melaksanakan reformasi birokrasi dan inovasi pelayanan publik sesuai standarisasi nasional.
“Hal tersebut ditandai dengan penandatangan MoU antara Pemerintah Provinsi Maluku dengan Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk pembinaan standarisasi manajemen birokrasi, serta penerapan smart office dan aplikasi e-perda,” ujarnya
Hasilnya, kata Hadi, pada tahun 2021 Pemprov Maluku mendapatkan sejumlah penghargaan diantaranya penilaian “sangat baik” untuk kinerja pelayanan satu pintu, serta penghargaan atas penerapan SNI dan ISO untuk 3 kategori ISO yaitu sistem manajemen mutu (ISO-9001), anti penyuapan (ISO-37001), dan manajemen organisasi pendidikan (ISO-21001).
“Dimana hal ini merupakan yang pertama di Indonesia,” tutupnya. (KRI)
Komentar