Ambon, BM – Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU membuka secara resmi Workshop II Rencana Kerja (Renja) Sub Nasional Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Provinsi Maluku Tahun 2023, yang berlangsung Senin (05/06/2023) di Hotel Santika Ambon.
Dalam sambutannya, Sekda Sadali juga mengapresiasi komitmen serta kerja nyata yang dilakukan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Sri Nurbaya, M.Sc beserta jajarannya yang sangat konsen terhadap isu pengendalian perubahan iklim, sehingga pada UNFCCC tahun lalu di Glasgow telah memperkenalkan kepada dunia tentang target dan ambisi Pemerintah Indonesia melalui SK Menteri LHK tentang Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yang di launching pada bulan maret tahun 2022 yang lalu.
Oleh karena itu, Sekda Sadali juga menyampaikan beberapa hal penting, diantaranya, dewasa ini isu lingkungan hidup telah menjadi isu strategis yang menyita perhatian serius, baik pada tataran lokal, nasional, maupun global, dimana pencemaran lingkungan hidup, akan semakin serius, kalau tidak dipikirkan bersama.
“Dampak yang akan terjadi terhadap lingkungan tidak hanya terkait pada satu atau dua segi saja, tetapi saling berkaitan satu dan lainnya, sesuai dengan sifat lingkungannya, serta saling mempengaruhi secara subsistim. Itu artinya, apabila satu aspek dari lingkungan terkena masalah, maka aspek-aspek lainnya akan mengalami dampak atau akibat,” ujarnya.
Sekda Sadali juga mengatakan, dalam upaya pengendalian iklim, sektor kehutanan mempunyai porsi terbesar dalam target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 60 persen.
“Artinya, keberhasilan pengendalian iklim sangat bergantung pada keberhasilan sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya,” kata Sekda Sadali.
Menurutnya, FOLU Net Sink 2030 dapat dicapai dengan melakukan langkah-langkah, seperti pengurangan laju deforetestasi lahan gambut, pengurangan laju degradasi hutan lahan mineral, pembangunan hutan tanaman, sustainabel forest management, rehabilitasi dengan rotasi dan non rotasi, restorasi gambut, perbaikan tata air gambut, dan konservasi keanekaragaman hayati.
“Untuk itu, saya berharap semua pihak, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan akademisi diharapkan dapat bekerja bersama secara kolektif melalui aksi percepatan dan implementasi langkah-langkah mitigasi domestik, serta peran penting untuk melindungi, melestarikan dan memulihkan alam dan ekosistem dalam memberikan manfaat untuk adaptasi dan mitigasi iklim sambil memastikan perlindungan sosial dan lingkungan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Sekda Sadali juga mengatakan, Pemerintah Provinsi Maluku, juga telah melaksanakan berbagai upaya dalam menurunkan emisi rumah kaca serta memiliki komitmen yang sama dalam mendukung terselenggarananya penyusunan rencana operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Sub Nasional Provinsi Maluku, dengan selalu mendukung setiap kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang tetap berpihak kepada masyarakat dan senantisa melibatkan masyarakat dalam upaya mengelola hutan yang berkelanjutan.
“Saya percaya, sekecil apapun usaha yang kita lakukan hari ini, tentunya sangat besar manfaatnya bagi kita semua untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik di masa yang akan datang,” katanya.
“Saya berharap kiranya moment pertemuan ini akan melahirkan hasil rumusan yang cerdas sebagai kontribusi bagi pembangunan lingkungan hidup di wilayah timur Indonesia,” pinta Sekda Sadali. (BM-03)
Komentar