oleh

Setelah Basalamah, Giliran Lailossa Berikan Ceramah Umum Pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV

Ambon, BM – Setelah Ketua Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGPP) Maluku, Hadi Basalamah membawakan ceramah umum mengenai inovasi daerah dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku tahun 2019-2024, Selasa (21/06/2022) kemarin, kini giliran Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku, Anthon Lailossa, memberikan materi berjudul “Perencanaan Pembangunan Daerah” pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV tahun 2022, yang dipusatkan di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku, Rabu (22/06/2022).

Lailossa mengatakan, pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi sosial, ekobomi dan konstitusionap demi mencapai kehidupan yang serba lebih baik.

Menurutnya, ada tiga nilai inti dalam pembangunan, yakni mengenai kecukupan (sustenance), jati diri (self-esteem) dan kebebasan (freedom). “Pembangunan itu ada memiliki tiga nilai pembangunan yakni kecukupan, jati diri maupun kebebasan,” ungkap Lailossa kepada 40 peserta pelatihan tersebut.

Selain memiliki tiga nilai inti pembangunan, namun proses pembangunan juga mempunyai tiga tujuan, yakni peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok seperti pangan, sandang, papan, Kesehatan dan perlindungan dan keamanan.

Selain itu, lanjut Lailossa, peningkatan standar hidup yang tidak hanya merupakan peningkatan pendapatan, tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas Pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan, yang semuanya tidak hanya memperbaiki kesejahteraan materiil tetapi juga menumbuhkan jati diri pribadi dan bangsa yang bersangkutan.

“Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan social bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan, yakni dengan membebaskan mereka dari sikap menghamba dan ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau negara bangsa lain, namun juga terhadap setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai kemanusiaan mereka,” jelasnya.

Tetapi sebelum itu, lanjut Lailosa, harus lebih dulu mengenal konsep dan konsensus tentang tujuan pembangunan.

“Konsep dan konsensus tentang arah atau tujuan pembangunan itu ada dua yakni Freedom to choose dan human development index (indeks pembangunan manusia) dan milenium development goals (MDGs) dan sustainable development goals,” ujarnya.

Tidak hanya itu, mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Maluku itu, juga memaparkan tentang potensi Maluku, beserta dengan kendala yang ada.

Pada bagian ini, Lailosa memaparkan terkait ketertinggalan posisi daya saing relatif yang bersifat struktural, yang berdasar pada berbagai indikator ekonomi, pemerintahan, infrastruktur dan kondisi bisnis.

Selain itu, pria bergelar Doktor tersebut juga memaparkan terkait dengan keterbatasan kemampuan keuangan daerah melawan potensi kontribusi yang dimiliki ketingkat nasional.

“Untuk itu percepatan pembangunan membutuhan pasar diluar Maluku, dikarenakan small internal market (pendekatan export base theory),” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Lailossa menjelaskan tentang pengertian dan sistem perencanaan dalam pembangunan daerah, termasuk menjelaskan tentang defenisi perencanaan, mengapa perlu adanya perencanaan, dasar hukumnya, alur perencanaan pembangunan nasional, kapan pelaksanaan perencanaan pembangunan, bagaimana proses penyusunan RPJPD dan RPJMD Provinsi, Tahapan Rangkaian Penyusunan RKPD dan KUA/PPAS Januari – Juli, alur perencanaan pusat ke daerah, bagan sistem perencanaan dan penganggaran pusat dan daerah, cascading kinerja beserta contoh cascading kinerja pemerintah daerah dan dan Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Provinsi Maluku Tahun 2021.

Tidak hanya sampai disitu, Lailossa juga menjelaskan soal rencana pembangunan daerah, dimana hal ini berkaitan dengan kebutuhan investasi, kebijakan strategis, program strategis Provinsi Maluku tahun 2023, rehabilitasi sarana prasarana pelabuhan perikanan, revitasilasi  dan penataan kawasan istana mini Banda Naira.

“Kebijakan strategis ada terbagi beberapa faktor seperti Pembangunan Lapangan Abadi Blok Masela, Maluku Lumbung Ikan Nasional dan New Ambon Port, Pariwisata Banda Sebagai Destinasi Pariwisata Nasional, Maluku Sebagai Kepulauan Rempah-Rempah, Provinsi Kepulauan, Akurasi Sasaran Program-program Penanggulangan Kemiskinan. Intinya Provinsi Maluku sementara berproses dengan beberapa kebijakan strategis  dalam perspektif Pembangunan  Nasional,” pungkasnya.

Sebelum mengakhiri ceramahnya, Lailossa juga menyampaikan filosofi yang dikutip dari Proklamator Bung Karno. “Jangan Tanyakan Apa Yang Bisa Diberikan Bangsa Kepadamu, Tapi Tanyakan Apa Yang Telah Kamu Berikan Kepada Bangsamu,” tutupnya.  (KRI)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *